“Satu keunggulan iJakarta yang juga disukai Ahok adalah sistem pengembalian
buku otomatis. Pembaca tidak perlu menekan tombol apapun jika ingin
mengembalikan buku. Buku secara otomatis akan dikembalikan setelah waktu
peminjaman habis”.
(Carina, Jessi. 2016. Kecanggihan iJakarta, Perpustakaan Digital yang Dibanggakan Ahok. http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/18/05443191/kecanggihan.ijakarta.perpustakaan.digital.yang.dibanggakan.ahok.
Diakses 22 Maret 2017)
Fitur pengembalian buku otomatis pada perpustakaan digital
iJakarta merupakan layanan berorientasi
pada pengguna dengan memperhatikan pentingnya aspek usabilitas (Usability). Pengguna perpustakaan digital
yang dapat mengakses layanan informasi kapan pun dan dimana pun tidak menjadi
hambatan dalam layanan proses sirkulasi koleksi.
Usabilitas menurut Ida F Priyanto (2017) adalah proses
sistematis yang diperlukan untuk mengembangkan sistem yang dapat digunakan
pengguna tertentu dalam konteks tertentu. Definisi tersebut dapat dipahami
bahwa inti dari usabilitas adalah kemudahan akses pengguna. Di dalam konteks
perpustakaan digital usabilitas adalah salah satu implementasi user-oriented. Sistem yang dikembangkan
di dalam perpustakaan digital pada intinya untuk memudahkan pengguna mengakses
setiap layanan dan koleksi.
Untuk mengetahui usabilitas dalam sistem perpustakaan
digital maka perlu dilakukan suatu evaluasi melalui pengukuran. Menurut Ida F
Priyanto (2017) pengukuran usabilitas dalam perpustakaan digital harus
memperhatikan aspek-aspek berikut ini yaitu:- Mendefinisikan kelompok pengguna dan apa saja yang dapat dilakukan dengan interface. Pengetahuan mengenai pengguna harus selalu di perbaharui misalnya latar belakang pendidikan dan profesinya. Selanjutnya menambahkan fitur tampilan antar muka perpustakaan digital dengan pilihan sederhana dan mahir.
- Perhatikan bahwa masyarakat pengguna selalu berubah dan harus selalu diantisipasi. Poin ini dapat dipahami sebagai keberlanjutan dalam proses pengguna perpustakaan digital. Kesadaran akan perkembangan tren di tengah masyarakat akan membantu perpustakaan digital dalam mengantisipasi pelayanan informasi yang tepat untuk pengguna.
- Lima human factors yang perlu dipertimabangkan dalam pengukuran usabilitas yaitu waktu yang singkat untuk pengguna dalam mempelajari sistem perpustakaan digital. kedua, kecepatan kinerja proses dalam setiap layanan perpustakaan digital tidak membutuhkan waktu yang lama. Ketiga, tindak lanjut setiap error yang dialami pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan digital. Keempat pengetahuan mengenai retensi akses terhadap konten untuk evaluasi. Kelima, menyediakan fitur untuk pengguna dalam menyampaikan feedback mengenai kepuasan dalam layanan informasi perpustakaan digital.
Pendapat lain mengenai usabilitas dalam perpustakaan
digital dikemukakan oleh Steven Buchacan & Adeola Salako (2009) bahwa
usabilitas berkaitan dengan aspek interaksi manusia dengan komputer khususnya
dalam tampilan antar muka (user interface).
Steven Buchacan & Adeola Salako (2009) berpendapat bahwa usabilitas terdiri
dari beberapa aspek yaitu:
- Effectiveness. Efektifitas merupakan dengan proses dalam hubungannya dengan tujuan dan tingkat keberhasilan pengguna dalam mengakses layanan perpustakaan digital.
- Efficiency. Efisiensi merupakan proses dalam kaitannya dengan produktifitas dan waktu tertentu yang telah digunakan. Artinya setiap usaha untuk menghemat waktu dalam menentukan hasil yang akan diperoleh dalam setiap proses akses informasi.
- Aesthetic appearance. Estetika mengacu pada konsistensi dan kesesuaian desain sistem antarmuka, dalam tata letak tertentu, warna, font, dan sifat grafis.
- Navigation. Navigasi mengacu pada kemudahan pengguna untuk menelusuri setiap tampilan antar muka dan kesadaran mengenai lokasi menu pada setiap konten dalam perpustakaan digital.
- Terminology. Terminologi dianggap sebagai seberapa baik pengguna dapat memahami istilah dan frase yang digunakan untuk menggambarkan fungsi dan konten yang digunakan untuk menggambarkan fungsi atau konten antar muka secara konsisten.
- Learnability. Learnability mengacu pada kemampuan sistem untuk memungkinkan pengguna untuk belajar fungsi-fungsi baru dan meningkatkan produktifitasnya dalam menggunakan setiap layanan dalam perpustakaan digital.
Steven Buchacan & Adeola Salako (2009) menambahkan
faktor usefulness (kegunaan) dalam
sistem perpustakaan digital. Usefulness terdiri dari beberapa aspek sebagai
berikut yaitu:
- Relevance merupakan salah satu aspek yang paling mendasar dari pencarian informasi adalah sebuah konsep multi-dimensi yang berkaitan dengan konten. Relevansi adalah hasil pencarian informasi yang obyektif sesuai dengan kebutuhan pengguna.
- Reliability mengacu pada akurasi, kehandalan, dan konsistensi informasi. Reliabilitas juga sering diasosiasikan dengan kredibilitas, yaitu proses kognitif yang kompleks mengenai seleksi informasi.
- Currency merupakan pandangan sejauh mana pembaharuan informasi dilakukan secara berkelanjutan dalam sistem
Tabel 1 Usability
and usefulness: a measurement framework
GOAL (Improve..)
|
QUESTION (Ask If ..)
|
METRICS (Measure..)
|
Effectiveness
|
Information
required was located
|
Tasks completed
|
Efficiency
|
The
system responded quickly to the task (without delay or error)
|
Time
to complete
|
Aesthetic
appearance
|
Text
type and font size are engaging and readable
|
Attractiveness
|
|
Colours,
graphics, and icons have been used appropriately
|
Appropriateness
|
Terminology
|
The
terms used to label the menu functions are understandable
|
Comprehension
|
|
The
menu functions are logically related
|
Consistency
|
Navigation
|
Orientation
is straightforward
|
Steps to complete
|
Learnability
|
Steps
required to complete tasks were understandable
|
Repetition failed commands
|
Relevance
|
Information
retrieved reflected the query
|
Relevant results
|
|
Information
retrieved contributed to the requirement
|
Utility
|
Reliability
|
Information
retrieved was from a credible source
|
Credibility
|
Currency
|
Information
retrieved is current
|
Creation date
|
|
Information
retrieved is valid
|
Last citation
|
Pada table 1 tersebut diatas mengemukakan mengenai
pengukuran tingkat usabilitas dan kegunaan sistem yang dapat diterapkan dalam
pengembangan perpustakaan digital. Pada kolom tujuan yang ingin dicapai yaitu effectiveness maka indicator yang harus
ditanyakan adalah apakah informasi yang dibutuhkan sudah ditemukan. Ukuran keberhasilan
effectiveness adalah pengguna telah
memperoleh informasi yang sedang dibutuhkannya yang diukur oleh kolom task completed.
Untuk mencapai Efficiency
maka indikatornya adalah respon sistem yang cepat pada semua pemintaan proses
informasi dalam perpustakaan digital. Ukuran efisiensi adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap proses layanan perpustakaan digital. Faktor
Aesthetic appearance terindikasi dari
jenis teks dan ukuran font yang menarik dan mudah dibaca yang terukur oleh aspek
daya tarik. Aspek estetika juga terkait dengan warna, grafis, dan ikon yang
digunakan secara tepat.
Terminology indikatornya berupa istilah yang digunakan untuk
label setiap fungsi menu mudah dimengerti yang terukur oleh aspek pemahaman
dan fungsi menu secara logis memiliki keterkaitan satu sama lain yang terukur
oleh konsistensi. Pada aspek navigation
indikatornya adalah orientasi yang mudah pada sasaran yang diukur oleh langkah
dalam menyelesaikan setiap proses akses konten perpustakaan digital.
Learnability indikatornya langkah-langkah yang dapat dimengerti
oleh pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan digital. Ukuran dapat
terlihat dari setiap perintah yang gagal dieksekusi oleh sistem. Pada Relevance
indikator pertama yaitu hasil pencarian informasi yang mencerminkan kebutuhan
pengguna diukur dari tingkat relevansi. Indicator kedua yaitu informasi yang
diperoleh pengguna mempunyai kontribusi pada kebutuhan informasinya yang diukur
dari aspek kegunaannya.
Aspek Reliability mempunyai indicator informasi
yang diperoleh pengguna berasal dari sumber yang dapat dipercaya yang diukur
oleh kredibilitas. Terakhir yaitu Currency
indikatornya terdiri dari informasi yang diperoleh pengguna merupakan yang
terbaru diukur oleh tanggal pembuatannya. Indicator kedua yaitu informasi yang
diperoleh pengguna mempunyai validitas yang diukur oleh keterangan kutipan/
sitasi terakhir.
Demikian informasi mengenai aspek-aspek yang harus
diperhatikan dalam mengukur usabilitas sistem perpustakaan digital, semoga
bermanfaat.
REFERENSI
Buchanan,
S., & Salako, A. (2009). Evaluating the usability and usefulness of
a digital library. Library Review, 58(9), 638–651.
https://doi.org/10.1108/00242530910997928
Carina,
J. (2016, Mei 18). Kecanggihan iJakarta, Perpustakaan Digital yang Dibanggakan
Ahok. Diambil 22 Maret 2017, dari
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/18/05443191/kecanggihan.ijakarta.perpustakaan.digital.yang.dibanggakan.ahok
F.
Priyanto, I. (2017). Faktor-faktor Interface dan Evaluasi.
Dipresentasikan pada Materi Kuliah Perpustakaan Digital Sesi 5, Yogyakarta.
konsep ease of learning dan effectiveness menjadi hal penting dalam usability.
BalasHapusBenar Pak Ida, karena aspek ease of learning dapat mengakomodasi perbedaan intelektualitas dan kompetensi setiap pengguna dalam mengakses perpustakaan digital. Sedangkan aspek effectiveness terkait dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna perpustakaan digital.
BalasHapus