Selasa, 21 Maret 2017

PENGUKURAN USABILITAS DALAM PERPUSTAKAAN DIGITAL




“Satu keunggulan iJakarta yang juga disukai Ahok adalah sistem pengembalian buku otomatis. Pembaca tidak perlu menekan tombol apapun jika ingin mengembalikan buku. Buku secara otomatis akan dikembalikan setelah waktu peminjaman habis”.
(Carina, Jessi. 2016. Kecanggihan iJakarta, Perpustakaan Digital yang Dibanggakan Ahok. http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/18/05443191/kecanggihan.ijakarta.perpustakaan.digital.yang.dibanggakan.ahok. Diakses 22 Maret 2017)




    Fitur pengembalian buku otomatis pada perpustakaan digital iJakarta merupakan layanan berorientasi pada pengguna dengan memperhatikan pentingnya aspek usabilitas (Usability). Pengguna perpustakaan digital yang dapat mengakses layanan informasi kapan pun dan dimana pun tidak menjadi hambatan dalam layanan proses sirkulasi koleksi.
    Usabilitas menurut Ida F Priyanto (2017) adalah proses sistematis yang diperlukan untuk mengembangkan sistem yang dapat digunakan pengguna tertentu dalam konteks tertentu. Definisi tersebut dapat dipahami bahwa inti dari usabilitas adalah kemudahan akses pengguna. Di dalam konteks perpustakaan digital usabilitas adalah salah satu implementasi user-oriented. Sistem yang dikembangkan di dalam perpustakaan digital pada intinya untuk memudahkan pengguna mengakses setiap layanan dan koleksi.
    Untuk mengetahui usabilitas dalam sistem perpustakaan digital maka perlu dilakukan suatu evaluasi melalui pengukuran. Menurut Ida F Priyanto (2017) pengukuran usabilitas dalam perpustakaan digital harus memperhatikan aspek-aspek berikut ini yaitu:
  1. Mendefinisikan kelompok pengguna dan apa saja yang dapat dilakukan dengan interface. Pengetahuan mengenai pengguna harus selalu di perbaharui misalnya latar belakang pendidikan dan profesinya. Selanjutnya menambahkan fitur tampilan antar muka perpustakaan digital dengan pilihan sederhana dan mahir.
  2. Perhatikan bahwa masyarakat pengguna selalu berubah dan harus selalu diantisipasi. Poin ini dapat dipahami sebagai keberlanjutan dalam proses pengguna perpustakaan digital. Kesadaran akan perkembangan tren di tengah masyarakat akan membantu perpustakaan digital dalam mengantisipasi pelayanan informasi yang tepat untuk pengguna. 
  3. Lima human factors yang perlu dipertimabangkan dalam pengukuran usabilitas yaitu waktu yang singkat untuk pengguna dalam mempelajari sistem perpustakaan digital. kedua, kecepatan kinerja proses dalam setiap layanan perpustakaan digital tidak membutuhkan waktu yang lama. Ketiga, tindak lanjut setiap error yang dialami pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan digital. Keempat pengetahuan mengenai retensi akses terhadap konten untuk evaluasi. Kelima, menyediakan fitur untuk pengguna dalam menyampaikan feedback mengenai kepuasan dalam layanan informasi perpustakaan digital.


    Pendapat lain mengenai usabilitas dalam perpustakaan digital dikemukakan oleh Steven Buchacan & Adeola Salako (2009) bahwa usabilitas berkaitan dengan aspek interaksi manusia dengan komputer khususnya dalam tampilan antar muka (user interface). Steven Buchacan & Adeola Salako (2009) berpendapat bahwa usabilitas terdiri dari beberapa aspek yaitu:

  1. Effectiveness. Efektifitas merupakan dengan proses dalam hubungannya dengan tujuan dan tingkat keberhasilan pengguna dalam mengakses layanan perpustakaan digital. 
  2. Efficiency. Efisiensi merupakan proses dalam kaitannya dengan produktifitas dan waktu tertentu yang telah digunakan. Artinya setiap usaha untuk menghemat waktu dalam menentukan hasil yang akan diperoleh dalam setiap proses akses informasi. 
  3. Aesthetic appearance. Estetika mengacu pada konsistensi dan kesesuaian desain sistem antarmuka, dalam tata letak tertentu, warna, font, dan sifat grafis. 
  4. Navigation. Navigasi mengacu pada kemudahan pengguna untuk menelusuri setiap tampilan antar muka dan kesadaran mengenai lokasi menu pada setiap konten dalam perpustakaan digital. 
  5. Terminology. Terminologi dianggap sebagai seberapa baik pengguna dapat memahami istilah dan frase yang digunakan untuk menggambarkan fungsi dan konten yang digunakan untuk menggambarkan fungsi atau konten antar muka secara konsisten. 
  6. Learnability. Learnability mengacu pada kemampuan sistem untuk memungkinkan pengguna untuk belajar fungsi-fungsi baru dan meningkatkan produktifitasnya dalam menggunakan setiap layanan dalam perpustakaan digital.


    Steven Buchacan & Adeola Salako (2009) menambahkan faktor usefulness (kegunaan) dalam sistem perpustakaan digital. Usefulness terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut yaitu:

  1. Relevance merupakan salah satu aspek yang paling mendasar dari pencarian informasi adalah sebuah konsep multi-dimensi yang berkaitan dengan konten. Relevansi adalah hasil pencarian informasi yang obyektif sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  2. Reliability mengacu pada akurasi, kehandalan, dan konsistensi informasi. Reliabilitas juga sering diasosiasikan dengan kredibilitas, yaitu proses kognitif yang kompleks mengenai seleksi informasi.
  3. Currency merupakan pandangan sejauh mana pembaharuan informasi dilakukan secara berkelanjutan dalam sistem 


Tabel 1 Usability and usefulness: a measurement framework

GOAL (Improve..)
QUESTION (Ask If ..)
METRICS (Measure..)
Effectiveness
Information required was located
Tasks completed
Efficiency
The system responded quickly to the task (without delay or error)
Time to complete
Aesthetic appearance
Text type and font size are engaging and readable
Attractiveness

Colours, graphics, and icons have been used appropriately
Appropriateness
Terminology
The terms used to label the menu functions are understandable
Comprehension

The menu functions are logically related
Consistency
Navigation
Orientation is straightforward
Steps to complete
Learnability
Steps required to complete tasks were understandable
Repetition failed commands
Relevance
Information retrieved reflected the query
Relevant results

Information retrieved contributed to the requirement
Utility
Reliability
Information retrieved was from a credible source
Credibility
Currency
Information retrieved is current
Creation date

Information retrieved is valid
Last citation

    Pada table 1 tersebut diatas mengemukakan mengenai pengukuran tingkat usabilitas dan kegunaan sistem yang dapat diterapkan dalam pengembangan perpustakaan digital. Pada kolom tujuan yang ingin dicapai yaitu effectiveness maka indicator yang harus ditanyakan adalah apakah informasi yang dibutuhkan sudah ditemukan. Ukuran keberhasilan effectiveness adalah pengguna telah memperoleh informasi yang sedang dibutuhkannya yang diukur oleh kolom task completed.
    Untuk mencapai Efficiency maka indikatornya adalah respon sistem yang cepat pada semua pemintaan proses informasi dalam perpustakaan digital. Ukuran efisiensi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap proses layanan perpustakaan digital. Faktor Aesthetic appearance terindikasi dari jenis teks dan ukuran font yang menarik dan mudah dibaca yang terukur oleh aspek daya tarik. Aspek estetika juga terkait dengan warna, grafis, dan ikon yang digunakan secara tepat.
    Terminology indikatornya berupa istilah yang digunakan untuk label setiap fungsi menu mudah  dimengerti yang terukur oleh aspek pemahaman dan fungsi menu secara logis memiliki keterkaitan satu sama lain yang terukur oleh konsistensi. Pada aspek navigation indikatornya adalah orientasi yang mudah pada sasaran yang diukur oleh langkah dalam menyelesaikan setiap proses akses konten perpustakaan digital.
    Learnability indikatornya langkah-langkah yang dapat dimengerti oleh pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan digital. Ukuran dapat terlihat dari setiap perintah yang gagal dieksekusi oleh sistem.  Pada Relevance indikator pertama yaitu hasil pencarian informasi yang mencerminkan kebutuhan pengguna diukur dari tingkat relevansi. Indicator kedua yaitu informasi yang diperoleh pengguna mempunyai kontribusi pada kebutuhan informasinya yang diukur dari aspek kegunaannya.
     Aspek Reliability mempunyai indicator informasi yang diperoleh pengguna berasal dari sumber yang dapat dipercaya yang diukur oleh kredibilitas. Terakhir yaitu Currency indikatornya terdiri dari informasi yang diperoleh pengguna merupakan yang terbaru diukur oleh tanggal pembuatannya. Indicator kedua yaitu informasi yang diperoleh pengguna mempunyai validitas yang diukur oleh keterangan kutipan/ sitasi terakhir.

    Demikian informasi mengenai aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mengukur usabilitas sistem perpustakaan digital, semoga bermanfaat.

REFERENSI
Buchanan, S., & Salako, A. (2009). Evaluating the usability and usefulness of a digital library. Library Review, 58(9), 638–651. https://doi.org/10.1108/00242530910997928
Carina, J. (2016, Mei 18). Kecanggihan iJakarta, Perpustakaan Digital yang Dibanggakan Ahok. Diambil 22 Maret 2017, dari http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/18/05443191/kecanggihan.ijakarta.perpustakaan.digital.yang.dibanggakan.ahok
F. Priyanto, I. (2017). Faktor-faktor Interface dan Evaluasi. Dipresentasikan pada Materi Kuliah Perpustakaan Digital Sesi 5, Yogyakarta.
 

2 komentar:

  1. konsep ease of learning dan effectiveness menjadi hal penting dalam usability.

    BalasHapus
  2. Benar Pak Ida, karena aspek ease of learning dapat mengakomodasi perbedaan intelektualitas dan kompetensi setiap pengguna dalam mengakses perpustakaan digital. Sedangkan aspek effectiveness terkait dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna perpustakaan digital.

    BalasHapus