Selasa, 04 Oktober 2016

SHORT-TERM & LONG-TERM MEMORIES




Anda masih ingat momen bahagia liburan bersama keluarga tercinta akhir tahun lalu. Namun anehnya ketika diminta mengisi forulir isian nomor KTP anda masih kesulitan untuk menalarnya. Momen liburan yang telah berlalu masih kentara kenangannya dalam benak anda. Sedangkan nomor induk kependudukan yang tertera dalam KTP yang sudah anda miliki bertahun-tahun masih kesulitan untuk anda ingat. Bagi anda yang sedang menjalani pendidikan tentu ingin mempunyai kemampuan mengingat semaksimal mungkin materi-materi perkuliahan. Kemampuan menyimpan informasi dalam memori dalam jangka waktu lama menjadi kebutuhan setiap orang di era informasi dewasa ini. Bagaimana informasi bisa hilang dalam ingatan? Mengapa tidak semua informasi dapat anda simpan dalam memori? Untuk memberikan gambaran mengenai ingatan di atas penulis akan mencoba mengulas memori jangka pendek dan memori jangka panjang atau lebih dikenal dengan istilah yaitu Short-Term dan Long-Term Memory.
 
Menurut Priyanto (2016) Short Term Memory (STM) adalah kemampuan untuk menyandi, mempertahankan, dan memanipulasi informasi dalam kesadaran langsung seseorang. Long Term Memory (LTM) adalah  kemampuan menyimpan, mengkonsolidasi, dan mengambil informasi selama periode waktu yang diukur dalam hitungan menit, jam, hari dan tahun.


Ingatan mengenai informasi disimpan dalam Sensory Store, Short-Term Store dan Long-Term Store. Proses diawali dari ingatan yang diperoleh dari informasi yang ada dalam lingkungan. Setiap orang mempunyai kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda dalam memproses informasi melalui panca inderanya. Dalam tahap awal proses yang dilakukan oleh sensor panca inderayang menerima, menahan, mencatat informasi yang masuk. Bahkan ada informasi yang diabaikan. Informasi yang masuk dapat berupa suara, gambar, video dan semantic berupa simbol dan tanda. Informasi yang memiliki kesan akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu Short Term Memory. Selain itu ada pula informasi yang dibaikan misalnya sejumlah reklame dan poster di pinggir jalan yang informasinya tidak dibutuhkan atau tidak menarik perhatian cenderung akan diabaikan.  

Mengenai informasi yang disimpan kedalam tahap STM mampunyai karakteristik yaitu simplistik dan singkat. Misalnya nomor telepon seluler, nomor induk mahasiswa, dan nomor token listrik rumah. Apabila STM memiliki makna, kesan dan mengalami pengulangan maka akan masuk ke tahap penyimpanan selanjutnya yaitu Long Term Memory (LTM). Informasi dalam LTM berisikan fakta-fakta, pikiran, perasaan, dan pengalaman yang dapat bertahan selamanya. Untuk mengakses informasi dalam LTM kecepatannya berbeda-beda pada setiap orang. Pada umumnya kecepatan mengakses informasi dalam LTM lebih lambat dibandingkan dengan STM. Informasi dalam LTM yang diberi makna dan kesan akan lebih cepat diakses.

Informasi yang tersimpan di LTM mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan STM. Long Term Memory tidak memiliki batasan kapasitas dan lamanya waktu. Artinya informasi yang dalam LTM akan tersimpan sepanjang waktu. Informasi yang mendapat pemaknaan dan kesan mendalam ada di dalam LTM. Penulis mengambil contoh misalnya waktu pernikahan dan kelahiran anak akan terus diingat sepasang suami istri karena mendapat kesan yang mendalam. Informasi tersebut akan mudah untuk dipangil kembali ketika dibutuhkan.
Menurut Irwanto (2002) Informasi yang tersimpan mempunyai gejala dan risiko untuk dilupakan. Mengenai lupa ada 5 aspek kajian yaitu: 
  1. Decay Theory; Teori ini beranggapan bahwa memori akan semakin aus dengan berlangsungnya waktu bila tidak diulang kembali (rehearsal). kita akan lupa bila kita tidak mengingat-ingat atau mengulang kembali sesuatu kesan, makna dan tanda dalam informasi tersebut
  2. Interference Theory; lupa disebabkan oleh penumpukan memori, tercampurnya informasi yang satu dengan lainnya yang dapat dibedakan menjadi interferensi retroaktif yaitu kesuitan untuk mengingat informasi yang lama. Interferensi proaktif yaitu informasi yang sudah tersimpan di LTM mempersulit masuknya informasi baru.
  3. Retrieval Failure; kegagalan menemukan , menelusur, dan memanggil kembali karena kurangnya petunjuk.
  4. Motivated Forgetting; hal-hal yang tidak menyenangkan cenderung dilupakan.
  5. Gangguan Fisiologis; penyebab lupa dari factor fisiologis misalya amnesia karena ada gangguan pada fungsi otak.
 Ada tujuh macam masalah pada memori yang umumnya dialami oleh setiap orang  yaitu sebagai berikut:
  1. Transcience; Kecenderungan melupakan fakta/kejadian. Pada umumnya melupakan informasi setelah tahu/diberitahu. Contohnya informasi rumah makan favorit untuk keluarga yang diberitahukan oleh teman akan cenderung kita lupakan apabila tidak ada keinginan untuk mencoba atau melihat secara langsung rumah makan favorit tersebut.
  2. Absentmindedness; lupa yang terjadi karena tidak cukup perhatian pada apa yang telah dilakukan atau situasi yang sedang terjadi. Misalnya mencari sepatu ketika akan berangkat kuliah karena lupa menyimpannya setelah digunakan sebelumnya.
  3. Blocking; kesulitan menjawab karena lupa yang disebabkan oleh kesulitan berpikir saat akan memanggil kembali informasi yang dibutuhkan. Contoh ketika seorang sopir kesulitan menjawab pertanyaan dari penumpang mengenai alamat yang ditujunya. Seorang kakek kesulitan mengingat nama cucunya.
  4. Misattribution; terjadi saat ingat sebagian tetapi tidak ingat detil informasinya yang dapat terjadi karena kesulitan konsentrasi dan fokus. Contohnya ketika seorang pembeli kesulitan menggambarkan pakaian yang dicarinya kepada penjaga toko.
  5. Suggestibility; Mendapatkan informasi tetapi sudah pernah mengalami/melakukannya. Contohnya seorang pembudidaya ikan koi akan melupakan presentasi dasar-dasar pemeliharaan ikan koi dalam suatu kegiatan pelatihan.
  6. Bias; suasana hati, pengalaman, persepsi dapat mempengaruhi informasi apa yang sebenarnya Anda ingat.
  7. Persistence; keinginan menghapus memori tetapi mengalami kesulitan yang disebabkan biasanya oleh peristiwa yang berkesan negatif, traumatik, dan adanya kekhawatiran akan terjadi lagi. Contohnya trauma korban pemerkosaan yang sulit dihilangkan dari korban.
 Solusi untuk mengeliminasi masalah lupa dalam memori antara lain yaitu:
  1. Mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan mengandung vetcin/ MSG.
  2. Rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
  3. Meningkatkan aktifitas yang memberikan stimulus pada otak misalnya bermain catur,mengisi teka teki silang, mendengarkan musik dan sebagainya.
  4. Membiasakan menggunakan notes/ catatan dalam setiap aktifitas.
  5. Meningkatkan aktifitas membaca teks dalam setiap kesempatan.
Demikian paparan mengenai Short-Term dan Long-Term Memory, semoga bermanfaat. Salam  
 


DAFTAR PUSTAKA

Priyanto, Ida Fajar. 2016.  Memory, Cognition, and Disruptive Technology Part II, Materi Kuliah Isu-isu Kontemporer Informasi Sesi 6. Yogyakarta: Program Studi Kajian Budaya dan Media Minat Studi Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM


Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: Prenhallindo. 

Healthbeat. 2016. Forgetfulness — 7 types of normal memory problems.(Online). (http://www.health.harvard.edu/healthbeat/forgetfulness-7-types-of-normal-memory-problems. Diakses 4 Oktober 2016)

Psychologist World. 2016. Forgetting (Online). (https://www.psychologistworld.com/memory/forgetting.php. Diakses 4 Oktober 2016).
 


Pasha , Riska Sarah Dewi Meitina. 2014. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Dalam Bumbu Masak Per Oral Terhadap Fungsi Memori Spasial Tikus Wistar. (Online). (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=299604&val=4695&title=PENGARUH%20PEMBERIAN%20MONOSODIUM%20GLUTAMATE%20DALAM%20BUMBU%20MASAK%20PER%20ORAL%20TERHADAP%20FUNGSI%20MEMORI%20SPASIAL%20TIKUS%20WISTAR.  Diakses 20 Oktober 2016)
 
Arch, Syarif.     7 Tips Termudah Meningkatkan Daya Ingat Otak Anda. (Online). (https://www.scribd.com/doc/142616259/7-Tips-Termudah-Meningkatkan-Daya-Ingat-Otak-Anda. Diakses 20 Oktober 2016)



 

5 komentar:

  1. Hemmhh menarik sekali mas tulisanya,tips anti lupanya keren...yg no 2 sulit dilakukan hihihihii...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nomor 2 bisa dilakukan dengan meningkatkan aktifitas fisik misalnya dengan berjalan kaki ke kampus :D

      Hapus
  2. Hemmhh menarik sekali mas tulisanya,tips anti lupanya keren...yg no 2 sulit dilakukan hihihihii...

    BalasHapus
  3. Pengin tau artikel yang terkait dengan dua hal ini yang membahas hubungan dengan lupa:
    (1) Mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan mengandung vetcin.
    (2) Rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Ida atas koreksinya, berikut artikel yang saya jadikan referensi terkait:

      1. artikel mengenai pengaruh MSG pada tikus percobaan. mengapa tikus? dalam percobaan penelitian tikus sering dijadikan percobaan karena ada kemiripan gen dan proses biologi dengan manusia.
      2. Keterangan dalam artikel : Berolahraga merupakan aktivitas yang menyehatkan tubuh dan otak anda. Ini dikarenakan, ketikatubuh anda sehat maka peredaran darah pun juga lancar. Dalam hal ini, peredaran darah menuju otak juga ikut lancar. Sehingga nutrisi yang dibutuhkan otak bisa terpenuhi dan hasilnya, kemampuanmengingat anda akan meningkat pula.

      Mohon masukan dan koreksinya apabila masih ada kekeliruan, Pak. Salam

      Hapus