Anda masih ingat momen bahagia liburan bersama
keluarga tercinta akhir tahun lalu. Namun anehnya ketika diminta mengisi
forulir isian nomor KTP anda masih kesulitan untuk menalarnya. Momen liburan
yang telah berlalu masih kentara kenangannya dalam benak anda. Sedangkan nomor
induk kependudukan yang tertera dalam KTP yang sudah anda miliki bertahun-tahun
masih kesulitan untuk anda ingat. Bagi anda yang sedang menjalani pendidikan
tentu ingin mempunyai kemampuan mengingat semaksimal mungkin materi-materi
perkuliahan. Kemampuan menyimpan
informasi dalam memori dalam jangka waktu lama menjadi kebutuhan setiap orang
di era informasi dewasa ini. Bagaimana informasi bisa hilang dalam ingatan? Mengapa
tidak semua informasi dapat anda simpan dalam memori? Untuk memberikan gambaran
mengenai ingatan di atas penulis akan mencoba mengulas memori jangka pendek dan
memori jangka panjang atau lebih dikenal dengan istilah yaitu Short-Term dan Long-Term Memory.
Menurut Priyanto
(2016) Short Term Memory (STM) adalah
kemampuan untuk menyandi, mempertahankan, dan memanipulasi informasi dalam
kesadaran langsung seseorang. Long Term
Memory (LTM) adalah kemampuan
menyimpan, mengkonsolidasi, dan mengambil informasi selama periode waktu yang
diukur dalam hitungan menit, jam, hari dan tahun.
Ingatan mengenai informasi disimpan dalam Sensory Store, Short-Term Store dan Long-Term
Store. Proses diawali dari ingatan yang diperoleh dari informasi yang ada
dalam lingkungan. Setiap orang mempunyai kemampuan dan karakteristik yang
berbeda-beda dalam memproses informasi melalui panca inderanya. Dalam tahap
awal proses yang dilakukan oleh sensor panca inderayang menerima, menahan,
mencatat informasi yang masuk. Bahkan ada informasi yang diabaikan. Informasi
yang masuk dapat berupa suara, gambar, video dan semantic berupa simbol dan
tanda. Informasi yang memiliki kesan akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu Short Term Memory. Selain itu ada
pula informasi yang dibaikan misalnya sejumlah reklame dan poster di pinggir
jalan yang informasinya tidak dibutuhkan atau tidak menarik perhatian cenderung
akan diabaikan.
Mengenai informasi yang disimpan kedalam tahap STM
mampunyai karakteristik yaitu simplistik dan singkat. Misalnya nomor telepon
seluler, nomor induk mahasiswa, dan nomor token listrik rumah. Apabila STM
memiliki makna, kesan dan mengalami pengulangan maka akan masuk ke tahap
penyimpanan selanjutnya yaitu Long Term
Memory (LTM). Informasi dalam LTM berisikan fakta-fakta, pikiran, perasaan,
dan pengalaman yang dapat bertahan selamanya. Untuk mengakses informasi dalam
LTM kecepatannya berbeda-beda pada setiap orang. Pada umumnya kecepatan
mengakses informasi dalam LTM lebih lambat dibandingkan dengan STM. Informasi dalam
LTM yang diberi makna dan kesan akan lebih cepat diakses.
Informasi yang tersimpan di LTM mempunyai kapasitas
yang lebih besar dibandingkan dengan STM. Long
Term Memory tidak memiliki batasan kapasitas dan lamanya waktu. Artinya
informasi yang dalam LTM akan tersimpan sepanjang waktu. Informasi yang
mendapat pemaknaan dan kesan mendalam ada di dalam LTM. Penulis mengambil
contoh misalnya waktu pernikahan dan kelahiran anak akan terus diingat sepasang
suami istri karena mendapat kesan yang mendalam. Informasi tersebut akan mudah
untuk dipangil kembali ketika dibutuhkan.
Menurut Irwanto (2002) Informasi yang tersimpan mempunyai
gejala dan risiko untuk dilupakan. Mengenai lupa ada 5 aspek kajian yaitu:
- Decay Theory; Teori ini beranggapan bahwa memori akan semakin aus dengan berlangsungnya waktu bila tidak diulang kembali (rehearsal). kita akan lupa bila kita tidak mengingat-ingat atau mengulang kembali sesuatu kesan, makna dan tanda dalam informasi tersebut
- Interference Theory; lupa disebabkan oleh penumpukan memori, tercampurnya informasi yang satu dengan lainnya yang dapat dibedakan menjadi interferensi retroaktif yaitu kesuitan untuk mengingat informasi yang lama. Interferensi proaktif yaitu informasi yang sudah tersimpan di LTM mempersulit masuknya informasi baru.
- Retrieval Failure; kegagalan menemukan , menelusur, dan memanggil kembali karena kurangnya petunjuk.
- Motivated Forgetting; hal-hal yang tidak menyenangkan cenderung dilupakan.
- Gangguan Fisiologis; penyebab lupa dari factor fisiologis misalya amnesia karena ada gangguan pada fungsi otak.
Ada tujuh macam masalah pada memori yang umumnya
dialami oleh setiap orang yaitu sebagai
berikut:
- Transcience; Kecenderungan melupakan fakta/kejadian. Pada umumnya melupakan informasi setelah tahu/diberitahu. Contohnya informasi rumah makan favorit untuk keluarga yang diberitahukan oleh teman akan cenderung kita lupakan apabila tidak ada keinginan untuk mencoba atau melihat secara langsung rumah makan favorit tersebut.
- Absentmindedness; lupa yang terjadi karena tidak cukup perhatian pada apa yang telah dilakukan atau situasi yang sedang terjadi. Misalnya mencari sepatu ketika akan berangkat kuliah karena lupa menyimpannya setelah digunakan sebelumnya.
- Blocking; kesulitan menjawab karena lupa yang disebabkan oleh kesulitan berpikir saat akan memanggil kembali informasi yang dibutuhkan. Contoh ketika seorang sopir kesulitan menjawab pertanyaan dari penumpang mengenai alamat yang ditujunya. Seorang kakek kesulitan mengingat nama cucunya.
- Misattribution; terjadi saat ingat sebagian tetapi tidak ingat detil informasinya yang dapat terjadi karena kesulitan konsentrasi dan fokus. Contohnya ketika seorang pembeli kesulitan menggambarkan pakaian yang dicarinya kepada penjaga toko.
- Suggestibility; Mendapatkan informasi tetapi sudah pernah mengalami/melakukannya. Contohnya seorang pembudidaya ikan koi akan melupakan presentasi dasar-dasar pemeliharaan ikan koi dalam suatu kegiatan pelatihan.
- Bias; suasana hati, pengalaman, persepsi dapat mempengaruhi informasi apa yang sebenarnya Anda ingat.
- Persistence; keinginan menghapus memori tetapi mengalami kesulitan yang disebabkan biasanya oleh peristiwa yang berkesan negatif, traumatik, dan adanya kekhawatiran akan terjadi lagi. Contohnya trauma korban pemerkosaan yang sulit dihilangkan dari korban.
Solusi untuk mengeliminasi masalah lupa dalam memori antara
lain yaitu:
- Mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan mengandung vetcin/ MSG.
- Rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
- Meningkatkan aktifitas yang memberikan stimulus pada otak misalnya bermain catur,mengisi teka teki silang, mendengarkan musik dan sebagainya.
- Membiasakan menggunakan notes/ catatan dalam setiap aktifitas.
- Meningkatkan aktifitas membaca teks dalam setiap kesempatan.
Demikian paparan mengenai Short-Term dan Long-Term
Memory, semoga bermanfaat. Salam
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, Ida Fajar. 2016. Memory,
Cognition, and Disruptive Technology Part II, Materi Kuliah Isu-isu Kontemporer
Informasi Sesi 6. Yogyakarta: Program Studi Kajian Budaya dan Media Minat
Studi Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: Prenhallindo.
Healthbeat. 2016. Forgetfulness — 7 types of
normal memory problems.(Online). (http://www.health.harvard.edu/healthbeat/forgetfulness-7-types-of-normal-memory-problems.
Diakses 4 Oktober 2016)
Psychologist World. 2016. Forgetting (Online). (https://www.psychologistworld.com/memory/forgetting.php.
Diakses 4 Oktober 2016).
Arch, Syarif. 7 Tips Termudah Meningkatkan Daya Ingat Otak Anda. (Online). (https://www.scribd.com/doc/142616259/7-Tips-Termudah-Meningkatkan-Daya-Ingat-Otak-Anda. Diakses 20 Oktober 2016)
Hemmhh menarik sekali mas tulisanya,tips anti lupanya keren...yg no 2 sulit dilakukan hihihihii...
BalasHapusnomor 2 bisa dilakukan dengan meningkatkan aktifitas fisik misalnya dengan berjalan kaki ke kampus :D
HapusHemmhh menarik sekali mas tulisanya,tips anti lupanya keren...yg no 2 sulit dilakukan hihihihii...
BalasHapusPengin tau artikel yang terkait dengan dua hal ini yang membahas hubungan dengan lupa:
BalasHapus(1) Mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan mengandung vetcin.
(2) Rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh
Terima kasih Pak Ida atas koreksinya, berikut artikel yang saya jadikan referensi terkait:
Hapus1. artikel mengenai pengaruh MSG pada tikus percobaan. mengapa tikus? dalam percobaan penelitian tikus sering dijadikan percobaan karena ada kemiripan gen dan proses biologi dengan manusia.
2. Keterangan dalam artikel : Berolahraga merupakan aktivitas yang menyehatkan tubuh dan otak anda. Ini dikarenakan, ketikatubuh anda sehat maka peredaran darah pun juga lancar. Dalam hal ini, peredaran darah menuju otak juga ikut lancar. Sehingga nutrisi yang dibutuhkan otak bisa terpenuhi dan hasilnya, kemampuanmengingat anda akan meningkat pula.
Mohon masukan dan koreksinya apabila masih ada kekeliruan, Pak. Salam